Papa,
Bila kukenang perjalanan hidup kita bersama, aku merasa sangat bersyukur karena atas izin-Nya aku boleh mendampingimu seumur hidupmu. Sampai sekarang terus terang aku belum mengerti mengapa saat itu kau memilihku di antara begitu banyak gadis yang lain yang lebih dalam segala hal dari ku.
Aku tahu aku bukan istri yang sempurna, aku tahu aku bukan ibu yang sempurna, aku hanya berusaha dan kau menghargainya.
Bila kukenang kembali, aku selalu menyusulmu ke mana kau pergi. Kau ke Jerman, aku menyusul setahun kemudian. Kau ke Austria, tahun depannya kau bawa aku ke sana. Kau ke Banda Neira, aku pun ikut tahun berikutnya.
Saat aku melihatmu tgl 8 Maret pk.11.00 aku tahu kau telah berangkat mengikuti panggilan-Nya. Dan aku tahu bila tiba waktunya akupun akan menyusulmu. Tapi aku masih harus menunggu. Selamat jalan Papa, anak-anak kita sangat tabah dan sangat memperhatikanku. Jangan khawatir, saudara dan sahabat kita selalu menghiburku.
Di hatiku selalu terdengar Whitney Houston bernyanyi I’ll always love you; dan aku bersenandung I’ll always love you ...
Sampai
jumpa
Derry yang
sangat berduka
Jakarta,
14 April 2013
So sweet dokter Fisalma....
BalasHapus